Minggu, 01 April 2012

MENIKAH DI ATAS 30, RAWAN KEJENUHAN SEKS


        Umumnya, permasalahan di dalam kehidupan intim suami-istri timbul ketika perkawinan memasuki atau melewati usia 5 tahun. Ujung pangkal utama penurunan gairah seksual ini biasanya karena gaya berhubungan seks yang itu-itu aja.

        Di kota-kota besar, permaslahan biasanya lebih kompleks lagi. Mulai dari stress menghadapi kemacetan, stress di dalam pekerjaan, tekanan untuk berlomba dalam masalah ekonomi lebih tinggi, hingga permasalahan penurunan gairah seks di kalangan wanita yang lebih cepat datang. Maklum, di kota besar, kebanyakan wanita menikah di atas usia 30-an, malah ada yang melebihi usia 35. Jika usia menikah seorang wanita makin tinggi, makin cepat pula gairah seksualnya menurun, karena makin mendekati fase pra menopause  yang biasanya dibarengi pula oleh penurunan gairah seksual.

        Meski begitu, problem seks jangan terlalu dicemaskan. Sebagian besar masalah seksual bisa diatasi dan diobati. Fktor terpenting adalah tetap terpeliharanya keterbukaan dalam berkomunikasi antara suami-istri. Sebab, seks dan komunikasi adalah tiang perkawinan. Tanpa komunikasi dan seks yang sehat, sebuah perkawinan bisa menjadi hancur. 

        Jangan lupa pula, hubungan pernikahan yang berlangsung cukup lama memang bisa membuat tingkat kesenangan (excitement) dan ketertarika (attraction) di antara pasangan menjadi menurun. Karena itu, bagi anda yang sudah menikah lebih dari 10 tahun, apabila sudah memilki anak, harus mengubah pandangan terhadap seks. Seks bukan lagi bertujuan untuk prokreasi (mendapatkan keturunan), melainkan lebih untuk rekreasi. Dengan demikian, galilah ide atau cara-cara kreatif agar hubungan intim berlangsung menyenangkan. Tetaplah pelihara spontanitas seperti di awal pernikahan, agar seks tidak menjadi rutinitas yang membebani. 

METRO 24, edisi (sabtu, 31 Maret 2012) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar